Apakah anda pernah mendengar jembatan timbang? Jika anda cuma mencoba menebak artinya dari namanya saja, maka mungkin anda akan mengira bahwa jembatan timbang adalah timbangan yang berfungsi seperti timbangan, atau timbangan yang berbentuk jembatan.

Namun secara tepatnya, jembatan timbang adalah timbangan yang digunakan untuk menimbang berat kendaraan. Anda mungkin lebih mengenal timbangan ini sebagai timbangan truk.

Timbangan ini memiliki platform yang bentuknya seperti jembatan sehingga sering disebut sebagai jembatan timbang. Platform ini akan mengukur berat dari kendaraan yang ada di atasnya dan mengirim informasi beratnya pada komputer yang terdapat di pos operator jembatan timbang.

Biasanya, jembatan timbang ini digunakan untuk mengukur berat kendaraan-kendaraan yang memuat barang seperti truk angkut, truk kontainer dan sejenisnya, jadi tidak heran jika timbangan ini terkadang lebih terkenal sebagai timbangan truk. Namun tentu saja timbangan ini tidak hanya terbatas pada kendaraan truk saja. Jembatan timbang juga dapat digunakan untuk mengukur berat kendaraan lainnya.

Itu dia penjelasan singkat dari pengertian jembatan timbang. Lalu pertanyaannya sekarang adalah, kenapa sih truk harus ditimbang? Meskipun tidak banyak ditemui secara umum, jembatan timbang banyak digunakan dalam berbagai sektor industri yang membutuhkan informasi terkait berat muatan kendaraan. Kenapa muatan truk harus dihitung?

Terkadang muatan suatu truk tidak dapat dihitung satu persatu, jadi diperlukan timbangan yang dapat menimbang berat muatan tersebut. Dalam proses penimbangannya, truk terlebih dahulu dihitung dalam keadaan kosong, lalu ditimbang lagi setelah memiliki muatan. Selisih antara berat kosong dan berat berisi muatan inilah yang menjadi berat muatan truk tersebut.

Salah satu contoh penggunaan timbangan ini dapat anda lihat di pelabuhan. Seperti yang sudah diketahui secara umum, setiap kapal laut memiliki batas berat maksimum yang dapat diangkut. Karena itu setiap kontainer yang akan diangkut ke atas kapal harus ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui berapa berat kotor dari kontainer tersebut. Setelah menyertakan surat keterangan berat kotornya, barulah kontainer tersebut dapat diangkut ke atas kapal.

Selain pelabuhan, masih banyak lagi sektor lainnya yang menggunakan jembatan timbang ini. Sebut saja sektor pertanian, pabrik manufaktur, industri tambang dan masih banyak lagi. Jembatan timbang ini ada yang bersifat permanen namun ada juga yang bersifat portabel dan dapat di bawah ke mana-mana.

Tidak hanya itu, untuk mengakomodasi perkembangan dunia lalu lintas yang semakin padat dari hari ke hari, saat ini jembatan timbang juga telah mengalami modernisasi di mana kendaraan dapat melewati jembatan timbang dan jembatan timbang akan secara otomatis menghitung berat kendaraan yang lewat di atasnya dan sekaligus menerapkan batas-batas toleransi yang dapat diterapkan sehingga proses penimbangan dapat menjadi lebih cepat dan efisien.