Indonesia termasuk negara yang rawan gempa karena berada di lempengan yang selalu aktif bergerak. Untuk itu masyarakat perlu mengetahui tips bangun rumah tahan gempa agar ketika gempa terjadi bisa lebih aman.
Setidaknya, dengan membangun rumah tahan gempa bisa mengurangi resiko yang ditimbulkan akibat gempa. Pastikan rumah tersebut memenuhi standar yang telah ditentukan oleh Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Tahan Gempa.
Misalnya saja, ketika terjadi gempa dalam skala ringan, rumah tahan gempa tidak mengalami kerusakan sama sekali.
Tips Membangun Rumah Tahan Gempa
Seharusnya Pemerintah gencar mengkampanyekan atau memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya konsep rumah tahan gempa. Salah satunya dengan memperhatikan tips membangun rumah tahan gempa di bawah ini.
Pondasi Harus Kuat
Pondasi yang kuat adalah keharusan untuk menciptakan rumah yang tahan gempa. Letaknya berada di bagian paling bawah yang berfungsi menahan beban di atasnya.
Perhatikan dalam membuat pondasi karena membutuhkan struktur tanah yang keras. Kedalaman minimum dari pondasi juga harus diperhatikan yang dikombinasikan dengan material yang berkualitas.
Jangan memaksakan untuk membuat pondasi ketika struktur tanahnya lunak atau rawan gerak.
Struktur Rumah Ringan Dan Simetris
Tips membangun rumah tahan gempa yang kedua bisa dimulai dari pemilihan material bangunan yang ringan dan kuat. Ini menjadi faktor penentu ketika Anda membangun rumah tahan gempa.
Fakta di Lapangan telah membuktikannya, rumah dengan tembok bata memiliki resiko kerusakan hingga 70% ketika gempa bumi terjadi. Sebagian ahli konstruksi modern menyarankan untuk memilih baja ringan karena bobot materialnya ringan, kokoh dan awet.
Struktur baja ringan memiliki ciri khas yakni pemasangannya yang kokoh dengan sistem interlocking sehingga tetap kuat hingga ke sambungannya.
Selanjutnya, struktur rumah dibuat simetris agar lebih kokoh ketika mendapatkan guncangan gempa. Struktur yang simetris memungkinkan beban bisa diterima secara merata ke seluruh bagian rumah dan meminimalisir tekanan di bagian tertentu.
Material Beton Bertulang
Rumah tahan gempa bisa disiasatai dengan menggunakan kerangka bangunan berbahan betong bertulang. Anda bisa berkonsultasi dengan kontraktornya untuk menggunakan campuran kerikil, pasir dan semen berkualitas tinggi.
Beton tersebut dibangun untuk melindungi dan menjaga besi dari pengaruh luar seperti korosi. Biasanya dibantu oleh alat molen untuk menghasilkan beton berkualitas tinggi.
Pengecoran beton harus memperhatikan tahapan pengecoran seperti memastikan cetakan/bekisting rapat, kuat dan kokoh. Kemudian pengecoran sebaiknya dilakukan secara bertahap dengan luas yang ideal yakni 1 meter.
Anda juga harus memastikan adukan di dalam cetakan haruas benar-benar padat dan tidak berongga. Hal itu bertujuan untuk mencegah adanya bagian yang keropos yang bisa menimbulkan bahaya.
Terakhir, tahapan pelepasan bekisting itu minimal 3 hari setelah pengecoran, pastikan pengecoran sudah benar-benar kering.
Menggunakan Pemborong berpengalaman
Pemborong mempunyai peran sangat penting dalam bangunan tahan gempa, jika anda berlokasi di area semarang, pastikan anda menggunakan jasa bangun rumah Semarang yang berpengalaman.
Material Kayu Anti Rayap
Tips membangun rumah tahan gempa juga bisa menggunakan kayu yang tahan rayap. Dibandingkan beton, material kayu mungkin lebih murah namun memiliki ketahanan terhadap gempa lebih tinggi.
Bangunan dengan material kayu biasanya memiliki struktur lebih simetris yang tahan gempa. Struktur yang simetris terbukti lebih kuat dibandingkan struktur non simetris sebagaimana ulasan di atas.
Memilih Desain Rumah
Menariknya, rumah tahan gempa juga bergantung pada desainnya dimana ada bentuk rumah yang mirip teletubbies dan terbukti tahan gempa. Desain rumah dome terdapat di Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan menjadi rumah bagi yang terdampak gempa Yogyakarta 2006 silam.
Itulah ulasan singkat tips bangun rumah tahan gempa yang bisa Anda coba aplikasikan. Membangun rumah tahan gempa bisa menjadi solusi agar Anda dan keluarga terlindungi ketika gempa terjadi.